Membaca judul ini mungkin anda bertanya - tanya atau bisa jadi anda sudah bisa menebak ke mana arah topik kita kali ini. Bulan Syawal belum berlalu, sehingga nuansa lebaran masih sangat terasa. Salah satu tradisi yang lekat dengan lebaran adalah saling bermaaf - maafan dengan kerabat, teman ataupun tetangga. Prosesinya sendiri bisa dilakukan secara langsung, face to face, atau melalui media lain seperti kartu lebaran, parsel, video call, telepon dan yang sangat lazim sekarang adalah melalui SMS.
Berbicara mengenai SMS dan lebaran rasanya masih relevan saat ini karena biarpun lebaran telah berlalu namun nuansanya masih terasa. Terkait masalah SMS dan lebaran tentunya masih ingat benar bagaimana crowded-nya traffic SMS pada hari H dan beberapa hari setelahnya. Fenomena ini menunjukkan betapa SMS telah menjadi salah satu media komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan kita, apalagi dalam masa lebaran, dimana komunikasi menjadi makin intens.
Tetapi hanya sebatas itukah arti penting SMS sebagai sarana komunikasi? Jawabannya mungkin adalah tidak. Karena beberapa keunggulan fitur SMS, seperti kepraktisan dan murahnya biaya ber-SMS, maka media ini menjadi primadona bagi banyak orang di banyak negara. Tidak saja dibidang sosial seperti untuk tujuan silaturahmi seperti pada saat lebaran,namun SMS juga ditengarai mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi dan bahkan beberapa literatur menyebutkan peran SMS dalam bidang politik. Di Philipina sebagai contoh, SMS ditengarai mempunyai peranan penting dalam proses penggulingan rezim Presiden Ferdinand Marcos. SMS, atau juga dikenal dengan istilah texting, kala itu menjadi sarana komunikasi diantara ribuan aktivis politik dalam kegiatan pengerahan massa dalam berbagai kegiatan demonstrasi menentang rezim yang berkuasa saat itu. Alhasil, Marcos tumbang.
Sementara dalam bidang ekonomi, saat ini SMS merupakan lahan dan media bisnis yang sangat menguntungkan. Bagi provider, yakni penyedia layanan SMS seperti Telkomsel dan Indosat, SMS jelas merupakan lahan bisnis yang sangat menguntungkan karena cost per SMS-nya, menurut perhitungan beberapa pengamat telekomunikasi, sebenarnya kecil sekali dibandingkan harga jual saat ini sehingga mereka memperoleh margin yang sangat besar. Apalagi melihat jumlah traffic-nya saat ini yang begitu besar seiring dengan makin besarnya pengguna telepon seluler (yang nota bene sebagian besar menggunakannya untuk lebih banyak ber-SMS dari pada menelpon atau akses data Internet) sehingga SMS merupakan sebuah produk yang sangat menggiurkan.
Sementara itu fenomena layanan content via SMS dengan tarif premium adalah sisi lain dari bisnis yang satu ini, yang disorot oleh banyak pihak sangat menguntungkan provider tetapi merugikan konsumen. Selain itu disinyalir ada beberapa layanan yang dituding sebagai produk judi terselubung. Mengenai layanan ini sebagai contoh adalah berbagai macam quiz yang iklannya berlalu lalang setiap menit di layar televisi. Dengan iming - iming berbagai macam hadiah, mulai dari uang ratusan juta rupiah sampai mobil mewah, masyarakat di bodohi untuk menjawab "dumb questions" (anakku saja sering berkomentar "koq gitu aja ditanyain sich"-red)dengan mengirim jawaban via SMS bertarif premium seharga Rp.2000an. Selain itu ada juga produk content berlangganan yang "merampok" pelanggan karena fasilitas "unreg"nya ternyata tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga kalau pelanggan sudah terlanjur mendaftar layanan tersebut tidak bisa atau sulit sekali untuk membatalkan langganan layanan content tersebut. Alhasil pulsanya habis dirampok setiap hari oleh provider layanan tersebut.
Melihat fenomena tersebut maka sebagai konsumen kita mesti lebih cerdas dalam menggunakan layanan SMS, karena SMS memungkinkan untuk membawa dampak positif atau negatif tergantung bagaimana kita menggunakannya. Mungkin produk ini bisa diibaratkan seperti sebuah pisau yang bisa mendatangkan bahaya atau manfaat tergantung siapa yang memegangnya. Apabila dipegang oleh seorang perampok tentu bahaya yang akan ditimbulkan namun apabila dipegang seorang pamahat keindahan yang akan dihasilkan. Yang pasti, selama lebaran SMS telah menjalin silaturahmi jutaan orang dengan menebarkan maaf yang diuntai dalam beragam rangkaian kata. BIARPUN TANGAN TAK SEMPAT BERJABAT DAN MATA TAK SEMPAT BERTATAP PADA HARI YANG FITRI INI IJINKANLAH KAMI UNTUK MENYAMPAIKAN UCAPAN SELAMAT IDUL FITRI MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.
Wednesday, October 8, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
2 comments:
Wah kalo tulisannya ahli komunikasi sih nggak perlu diragukan lagi. Aku nggak perlu komentar lagi. Kalo komentar jangan2 malah salah, kan repot. OK, Sukses buat Sulis.
Terima kasih telah bersedia meluangkan waktu ngintip blogku ya...
Terus terang aku lagi jengkel melihat iklan judi sms yang lalu lalang di tv, dan sepertinya setiap hari makin banyak jumlahnya,tanpa yang menyadari (atau ngga mau peduli?-red) bahwa itu nyata2 judi. Yang terjadi adalah mereka makin jadi tren, termasuk iklannya sering jadi bahan selorohan....Sering kita dengar khan teman2 kita bercanda...kamu ngga cocok di air karena wetonmu bla...bla...bla... kamu mestinya ngamen saja he...he...
Post a Comment